So, after a tough week of Semester Assessment and Class Meeting Competition, finally we meet holiday!
Happy holiday, y'all!
*I still have jobs to do in holiday, by the way. Keep the spirit up, people ;)
So, after a tough week of Semester Assessment and Class Meeting Competition, finally we meet holiday!
Happy holiday, y'all!
*I still have jobs to do in holiday, by the way. Keep the spirit up, people ;)
First thing first, I wanna tell you that our club is dominated by the girls. Yes, our English club. In some previous post you may see the pic of boys joining our club too, but they really just suddenly come when our activities seems interesting for them. They just come and go.
So, the club that dominated by the girls will love the activity that seems girly too. After cooking, watching cute movie, last week we've played missing lyrics game. I gave them the printed lyrics that missing in some part, and their job is to complete the lyrics.
Dara and I picked two songs; "Bad Day" from Daniel Powter and "Count on Me" by Bruno Mars. Since there aren't too many songs that 'safe' enough to listen (songs nowadays dominated by love, party, broken heart etc) this two songs are perfect.
I officially fall in love with the second song; "Count on Me" by Bruno Mars. Let's check the lyrics:
If you ever find yourself stuck in the middle of the sea
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see
I'll be the light to guide you
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one, two, three, I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like four, three, two, and you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
If your tossin' and you turnin' and you just can't fall asleep
I'll sing a song beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will remind you
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one, two, three, I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like four, three, two, and you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do
You'll always have my shoulder when you cry
I'll never let go, never say goodbye
You know you can count on me like one, two, three, I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like four, three, two, and you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do
You can count on me 'cause I can count on you...
This song has playing well with the words. It's perfect for listening and missing lyrics gaming, specially for high school grader. This song tell us about friendship and there are idioms too, we can translate and interpret it after listening. Well done, Bruno Mars. You did it great. Thank you :p
Tujuan utama proses pembelajaran adalah membentuk mereka yang nantinya akan terjun ke masyarakat. Ke dunia yang sebenarnya. Ke dunia yang awalnya hanya mereka lihat melalui buku, layar komputer atau televisi. Karena itulah, siswa seharusnya tidak hanya belajar memelototi papan tulis, menulisi kertas dan membaca buku. Mereka juga harus tau bahwa segala hal yang mereka pelajari di buku, juga terjadi si sekitar kehidupan mereka.
Memberi contoh adalah salah satu cara yang efektif untuk membuat teori yang abstrak menjadi lebih kongkrit. Dalam pelajaran sosial, biasanya hal ini lebih mudah digunakan.
Di kelas Ekonomi saya contohnya, saya mendapatkan momen yang tepat di pertengahan Oktober lalu. Ketika materi berjalan dan sampai pada materi HUKUM PERMINTAAN, PENAWARAN dan HARGA, kebetulan momen idul adha menjelang, dan pedagang hewan ternak dadakan menjamur di pinggiran jalan. Fenomena ini saya manfaatkan sebagai media, agar para siswa tau bahwa HUKUM PERMINTAAN dan PENAWARAN betul-betul terjadi pada prakteknya.
Saat itu, saha menugaskan mereka untuk mewawancarai para penjual hewan ternak. Mereka harus cari tau bagaimana tren perubahan harga sebelum atau sesudah momen Idul Adha. Pada akhirnya, mereka dapat menyimpulkan bahwa banyak hal yang dapat memengaruhi harga, permintaan dan penawaran.
Fakta adalah media belajar yang paling efektif. Libatkan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis fakta yang terjadi, maka teori yang guru ajarkan tidak hanya sebatas tulisan di kertas. Dan juga, belajar dari fakta itu menyenangkan! ;)
So many people (specially in my country) underestimate this kind of occupation; being a teacher. Our lifestyle here made us more excited to have a job which can make a lot of money such as actrees, banker, doctor, etc.
Some people said that being a teacher is the most enjoyable job, because you can have a lot of holiday (when school was on holiday too) and you don't have a tight schedule. You can go home early when the school time is over.
It's true, but I can't agree with them who underestimate my job. It isn't as simple as you think. My duty is about my students, and their future. Their attitude, their habits. And beside that, I have administrational duty too. And I usually hadn't any time left to do this at school, and it makes me took all that thing as a home work. Lately, I feel kinda frustrated with this thing, yet feel excited at the same time.
Hope I can get through all this thing.
Baru saja masuk minggu pertama bulan November, aku dikejutkan dengan beberapa peristiwa yang terjadi seharian ini. Dua siswa dari dua kelas yang berbeda berhasil menguji ketabahanku dengan masalah kesehatan; dua duanya membuat gurunya kelimpungan dan bingung. Menuntut pertolongan pertama.
Keterampilan untuk menjadi guru ternyata beragam, guru mau tidak mau harus siap pada situasi-situasi tak terduga semacam ini; bagaimana apabila salah satu siswanya sakit atau terluka? Haruskah mengorbankan KBM untuk menangani satu siswa tersebut, jika sekolah belum memiliki dokter khusus? Apa yang harus guru lakukan ketika siswanya mendadak pingsan? Atau sakit perut? Atau asma? Atau terluka, berdarah? Tugasku tidak terbatas pada buku, kertas dan papan tulis. Tapi juga kotak P3K dan kasih sayang.
Its been so long since I'm not updating this blog, and all I can blame is this; mid term depression. Mid-term tests were held in October, it made me nuts when I should make the printed quiz. But its not finished after that, I should check the students' answer, give them grade, and write all their grade in a ledger. For total 300 paper to check!
Exhausting, eh? Yeah, and I'm kinda stressed. But in another way, I love it too.
The mid-term depression was fading away now, but I should prepare for principal assessment coming this November! I'm kinda nervous. I should remake all the administration system and try to be perfect when principal (suddenly) came into my class and watch me while I'm teaching.
Maybe it will make this blog update delayed, but I still try to write whenever I could.
So, this is our second meeting in October, and we decide to learn about understanding instructions. One of the fun activity to understanding instruction is; cooking!
Even there's no kitchen in our school, i find the recipe for making chocolate balls. Its easy and we don't need any stove or oven, so this what we do:
Isu tentang rencana penertiban para gelandangan, pengemis dan pengamen (Gepeng) di kota Bandung mungkin sudah bukan berita baru lagi. Ya, kalian bisa melihatnya di berbagai portal berita, sepotong cerita tentang walikota Bandung yang menawarkan pekerjaan bagi para Gepeng. Mulia, kan?
Para Gepeng biasanya punya alasan yang klise untuk menolak penertiban: "kami ditertibkan, tidak boleh meminta-minta, padahal kami butuh makan. Pekerjaanpun kami tak punya karena tidak ada yang mau menerima kami. Sekolah saja tidak lulus karena biaya.." dan blablabla. Namun, kali ini seharusnya aksi protes tersebut tak perlu lagi digaungkan karena pemerintah kota memberikan pilihan: bekerja sebagai penyapu jalan dan diberi gaji oleh pemerintah, atau ditertibkan.
Mereka diberi pilihan untuk setidaknya mengangkat harga diri mereka dari pengemis menjadi pekerja. Namun, apa yang terjadi? Mereka meminta gaji berkisar antara 4-10 juta rupiah per bulan untuk jadi penyapu jalan! Alasannya, mereka memiliki banyak kebutuhan.
Selidik punya selidik, sebuah badan statistik independen mencoba menghitung penghasilan para Gepeng dengan perhitungan kasar. Kalau tidak salah, begini hitungan kasarnya:
Asumsikan lampu merah menyala setiap 5 menit. Inilah saatnya para Gepeng beraksi memasang wajah memelas. Rata-ratakan, setiap satu kali lampu merah, mereka mendapat 2000 rupiah. Dalam satu jam, mereka mendapatkan 24000 rupiah. Apabila mereka nongkrong di lampu merah selama 10 jam saja, mereka bisa mendapatkan 240000 rupiah. Dalam sebulan, coba kalikan dengan 30 hari? Pendapatan mereka 7200000 rupiah. Saya perjelas; TUJUH JUTA DUARATUS RIBU RUPIAH!!
Sekali lagi, ini bukan isu hangat. Namun, dari sinilah diskusi terjadi dimana-mana. Sebagian besar tentu naik pitam mendengarnya. Dengan alasan-alasan yang berbeda. Namun, alasannya didominasi dengan perbandingan besarnya pendapatan dengan mereka yang sudah bergelar S1.
Salah satu teman di facebook saya bahkan membuat infographic-nya, yang cukup brilian. Nah. Yang membuat saya agak merasa terganggu, adalah diagram batang di bagian bawah. Terdapat data berbagai macam penghasilan, dan profesi saya sebagai guru honorer ikut mejeng disana. Menyakitkan memang, ketika pekerjaan paling mulia dinilai paling murah, sedangkan pekerjaan yang *maaf* agak kurang baik (sebagai pengemis) justru memiliki penghasilan yang sangat tinggi. Melebihi mereka yang telah meniti karir sebagai manajer sekalipun.
Hal yang paling membuat saya ingin meledak sebenarnya bukan masalah berapa saya dibayar dan berapa mereka mendapat uang. Hal itu merupakan rezeki dari Allah, masing-masing berbeda dan masing-masing punya jalannya sendiri. Tapi, apa mengemis itu merupakan jalan mencari rezeki? Saya pikir tidak.. karena bahkan Nabi Muhammadpun mencontohkan pada umatnya untuk berusaha berdagang atau bekerja, supaya tidak mengais sisa sisa rezeki orang lain dengan cara mengemis. Saya tidak masalah dengan angka. Toh, pekerjaan saya mulia.
Yang paling menganggu saya adalah mental dan budaya mengemis di generasi selanjutnya. Kalau mentalnya sudah mental peminta-minta; ayahnya mengemis, ibunya mengemis, lalu membuat anak yang banyak untuk mengemis, dan mereka membudayakan minta-minta sebagai profesi, mau jadi apa negara kita ini?
Masih berantakan. Hehe |
"find for a volunteer, don't handle it all by yourself. Make a poster about volunteer needed"
TUGAS:
Cari: Pengertian, Sejarah pemikiran, tokoh, ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan dai SISTEM EKONOMI berikut:
Voila! They're mixed up ;P |
Potongan huruf. Tulis kesepuluh karakteristik dan gunting per huruf. |
Masukkan pada amplop dan beri nomor. Satu amplop mendapat potongan huruf dari dua karakteristik, |
Yang ini gue printscreen dari salah satu BSE. BSE cukup membantu, loh. |
Yang ini bikin sendiri pake smartartnya Microsoft word. |
image from wikipedia, |