Memasuki semester genap, materi yang termuat di pelajaran ekonomi tak hanya mengenai teori. Pada semester genap, siswa mulai diajak untuk mengetahui bahwa semua hal yang terjadi di sekitar mereka tidak akan lepas dari teori ekonomi yang termuat di buku mereka. sayangnya, tidak semua siswa ngeh bahwa apa yang dipelajari mereka sekarang tidak jauh dengan apa yang diberitakan reporter cantik di layar televisinya, mungkin karena mereka mampir ke chanel berita hanya beberapa menit.
Oleh karena itu, akhir-akhir ini saya 'memaksa' mereka untuk melihat dunia di sekitarnya dan meminta mereka menghubungkan dengan teori di buku teks mereka. Seperti beberapa minggu lalu, saya meminjam setumpuk koran langganan sekolah dan membawanya ke kelas. Koran bukan hal yang asing, sebenarnya. Tapi baru saat itulah mereka menemukan bahwa kejadian-kejadian ekonomi yang hanya mereka khayalkan di kelas, juga benar-benar terjadi pada negrinya. Seperti inflasi, kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan lain sebagainya.
Koran hanya salah satu media untuk menunjukkan pada siswa
bahwa apa yang mereka pelajari itu penting. (Mengingat beberapa siswa
malas sekolah karena merasa apa yang dipelajari di sekolah itu tidak
penting) Dan selain koran, tentu sangat banyak media yang dapat
digunakan untuk melengkapi pembelajaran. Terlebih sains.salah satu rekan guru yang mengajar Biologi bahkan menyimpan roti yang sudah berjamur di laci mejanya, "untuk penelitian", katanya.
Minggu depan, saya menugaskan para siswa untuk observasi langsung pada pedagang kaki lima sebagai media (sekaligus metode) pembelajaran kewirausahaan, yaitu menghitung titik balik modal (Break even Point). It gonna be fun! Yap. Sebenarnya, tidak ada alasan untuk malas belajar atau mengajar. Because learning sources are everywhere!
No comments:
Post a Comment