Sunday, May 11, 2014

The Pre-Test Effect

Minggu ini, materi di kelas Ekonomi adalah materi yang sangat umum dan tidak asing; mengenai Uang dan Bank. Saya berfikir, menjelaskan di depan kelas tentang uang dan bank hanya akan membuat siswa bosan, karena masing-masing siswa sudah memiliki deskripsi masing-masing mengenai apa itu uang dan bank.

Oleh karena itu, saya menggunakan metode pre-test. Tanpa menjelaskan sedikitpun teori-teori uang dan bank, saya ingin tau sejauh mana pengetahuan mereka tentang hal-hal tersebut. 

7 pertanyaan dasar mengenai uang dan bank saya lontarkan, dan harus dijawab siswa tanpa bertanya apa lagi melihat buku. Ternyata pre-test bisa menghasilkan respon yang beragam. Beberapa merasa sulit mendeskripsikan "Apa itu uang?" dalam bahasa yang ilmiah. Mereka juga kebingungan ketika diminta menyebutkan jenis-jenis bank dan produk-produk bank. Akhirnya, jawaban yang ditulis tak sedikit yang mengundang tawa.

"Uang adalah sesuatu yang bisa dipakai untuk membeli dan membayar, bu! Yang bisa dipinjamkan juga.." kata seorang siswa nyeletuk, ketika sesi pembahasan. Seluruh kelas tergelak. "Jadi, kalau tidak bisa dipinjamkan, namanya bukan uang?" Kata siswa yang lain nyeletuk iseng.

Setelah menulis se-konyol apapun jawaban mereka, mereka diperbolehkan mengecek jawabannya dengan materi di buku paket.Saya cukup kaget melihat para siswa begitu excited untuk membuka buku dan mencari jawaban, karena mereka didorong dengan rasa ingin tau-dan ingin memverifikasi jawabannya sendiri.

Ternyata, pre-test punya efek yang bagus. Selain membantu siswa berfikir kreatif mengenai pelajaran yang belum pernah disampaikan, pre-test juga membangun rasa ingin tau siswa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...