Wednesday, October 16, 2013

English Club: Cooking Time!

So, this is our second meeting in October, and we decide to learn about understanding instructions. One of the fun activity to understanding instruction is; cooking!

Even there's no kitchen in our school, i find the recipe for making chocolate balls. Its easy and we don't need any stove or oven, so this what we do:

Tuesday, October 8, 2013

yang Paling Mulia, yang Paling Kere

Isu tentang rencana penertiban para gelandangan, pengemis dan pengamen (Gepeng) di kota Bandung mungkin sudah bukan berita baru lagi. Ya, kalian bisa melihatnya di berbagai portal berita, sepotong cerita tentang walikota Bandung yang menawarkan pekerjaan bagi para Gepeng. Mulia, kan?

Para Gepeng biasanya punya alasan yang klise untuk menolak penertiban: "kami ditertibkan, tidak boleh meminta-minta, padahal kami butuh makan. Pekerjaanpun kami tak punya karena tidak ada yang mau menerima kami. Sekolah saja tidak lulus karena biaya.." dan blablabla. Namun, kali ini seharusnya aksi protes tersebut tak perlu lagi digaungkan karena pemerintah kota memberikan pilihan: bekerja sebagai penyapu jalan dan diberi gaji oleh pemerintah, atau ditertibkan.

Mereka diberi pilihan untuk setidaknya mengangkat harga diri mereka dari pengemis menjadi pekerja. Namun, apa yang terjadi? Mereka meminta gaji berkisar antara 4-10 juta rupiah per bulan untuk jadi penyapu jalan! Alasannya, mereka memiliki banyak kebutuhan.

Selidik punya selidik, sebuah badan statistik independen mencoba menghitung penghasilan para Gepeng dengan perhitungan kasar. Kalau tidak salah, begini hitungan kasarnya:

Asumsikan lampu merah menyala setiap 5 menit. Inilah saatnya para Gepeng beraksi memasang wajah memelas. Rata-ratakan, setiap satu kali lampu merah, mereka mendapat 2000 rupiah. Dalam satu jam, mereka mendapatkan 24000 rupiah. Apabila mereka nongkrong di lampu merah selama 10 jam saja, mereka bisa mendapatkan 240000 rupiah. Dalam sebulan, coba kalikan dengan 30 hari? Pendapatan mereka 7200000 rupiah. Saya perjelas; TUJUH JUTA DUARATUS RIBU RUPIAH!!

Sekali lagi, ini bukan isu hangat. Namun, dari sinilah diskusi terjadi dimana-mana. Sebagian besar tentu naik pitam mendengarnya. Dengan alasan-alasan yang berbeda. Namun, alasannya didominasi dengan perbandingan besarnya pendapatan dengan mereka yang sudah bergelar S1.

Salah satu teman di facebook saya bahkan membuat infographic-nya, yang cukup brilian. Nah. Yang membuat saya agak merasa terganggu, adalah diagram batang di bagian bawah. Terdapat data berbagai macam penghasilan, dan profesi saya sebagai guru honorer ikut mejeng disana. Menyakitkan memang, ketika pekerjaan paling mulia dinilai paling murah, sedangkan pekerjaan yang *maaf* agak kurang baik (sebagai pengemis) justru memiliki penghasilan yang sangat tinggi. Melebihi mereka yang telah meniti karir sebagai manajer sekalipun.

Hal yang paling membuat saya ingin meledak sebenarnya bukan masalah berapa saya dibayar dan berapa mereka mendapat uang. Hal itu merupakan rezeki dari Allah, masing-masing berbeda dan masing-masing punya jalannya sendiri. Tapi, apa mengemis itu merupakan jalan mencari rezeki? Saya pikir tidak.. karena bahkan Nabi Muhammadpun mencontohkan pada umatnya untuk berusaha berdagang atau bekerja, supaya tidak mengais sisa sisa rezeki orang lain dengan cara mengemis. Saya tidak masalah dengan angka. Toh, pekerjaan saya mulia.

Yang paling menganggu saya adalah mental dan budaya mengemis di generasi selanjutnya. Kalau mentalnya sudah mental peminta-minta; ayahnya mengemis, ibunya mengemis, lalu membuat anak yang banyak untuk mengemis, dan mereka membudayakan minta-minta sebagai profesi, mau jadi apa negara kita ini?

[Pic source]

Thursday, October 3, 2013

Whiteboard-Managing

It is important for every teacher to apply this; whiteboard managing skills. It isn't told in university how to write properly in your whiteboard. Fortunately, I've got this tips from informal learning institution.
  1. Divide your whiteboard into three writing area.
  2. Don't forget to write the title! Students usually forget what they're studying if they have no clue which chapter is it.
  3. Use more than one color markers. Colors makes your right brain working too, and it will help your students who have visual-style in learning
  4. Don't write too much and too long narrative. Use bullets and numbering.
  5. Mind maps will give many help
  6. Don't write too small. Always check are the students in the back line can read it or not. Or, you can check it by yourself; try to have your students' view.

Masih berantakan. Hehe

Wednesday, October 2, 2013

Pojok Prakarya Wirausaha

After giving a task to my students in Entrepreneurship class (I wrote about it here) I displayed all the creations in school lobby. I named it "Pojok Prakarya Wirausaha" (Entrepreneurship Creativity Corner). So, the whole school can see the students' creation AND get the information about those 31 success entrepreneurs. The principal give the positive response to my idea. And my students look so happy when they know that their creations was displayed.

English Club Lately

Just posted about the first meeting in the early of September month, and now  we're stepped to October. It means we already have a month having this English Club activity.
I feel so terrible when I handle it myself; especially because I ain't too influence in speaking English. I keep searching and reading tips for handling English Club, and finally find this tips:
"find for a volunteer, don't handle it all by yourself. Make a poster about volunteer needed"
Got an idea, I called everyone that I think will be eligible to be a volunteer in coaching English Club. Fortunately, I have Dara and she agreed to assist me in coaching English Club. Dara and I have so many idea about English club activity, and we make it! We makes the students laugh in every meeting. At the second meeting, we learn how to describe picture by playing a mini game, at the third meeting we played crossword puzzle and the game that similar with "Eat Bulaga Indonesia". And at the fourth meeting, we watched Despicable Me movie (the students was so excited. Twenty audience was join in this session).

In our October first meeting, we held role-playing game. Every group of students should make script to perform a fairy tale in front of the class. We always have various character of students; the funny one, the brilliant one, the cute one.. that's why every English Club session has never be flat.

Anyway, we have choose the president yesterday. Hope everything going well since then.


Tuesday, October 1, 2013

Word Puzzle

Rencana pembelajaran yang telah tersusun, baik di kelas Ekonomi maupun Kewirausahaan telah tersampaikan. Sesuai kalender akademik, sekolah menjadwalkan ujian tengah semester (UTS) di tanggal 7 minggu depan.

Semua materi yang akan di UTS-kan Alhamdulillah sudah teraampaikan. Gue masih punya satu pertemuan sebelum UTS dimulai, jadi gue mencoba mengajak para siswa untuk warming up. Yup. Pemanasan. Bukan, bukan test-sebelum test. I think its too cruel to give double test, meskipun seharusnya minggu ini dijadwalkan untuk ujian harian. Oleh karena itu, gue menyulap ujian harian dalam bentuk game. Dan, ini dikerjakan berkelompok. (Tips: bentuk kelompok tidak lebih dari 4 orang. Untuk mengerjakan puzzle setipe ini, lebih dari 4 orang akan menyebabkan pengerjaan yang kurang efektif)

Inilah yang kami lakukan: mencari kata diantara rentetan-rentetan huruf. Classic, eh? Tapi para siswa masih saja excited dengan permainan ini. Setelah mendapat kata dari puzzle ini, semua grup diminta mencari definisinya. Mau nggak mau, they were pushed to open their books; read, and write. Setidaknya, ini akan membuat para siswa "terpaksa" meriview ulang apa yang telah gue terangkan di bab-bab awal.
Anyway, I'll give you tips about how to make this kind of puzzle easily with Ms. Word... stay tuned ;)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...