Sunday, September 8, 2013

Using Mind Maps

Menjadi guru ekonomi memang susah-susah gampang. Apalagi untuk siswa sekolah umum, kelas sepuluh yang beban belajarnya masih sangat banyak. Yap, di sekolah tempat gue bekerja, Kurikulum 2013 yang sensasional itu belum sempat diterapkan. Kami masih menggunakan kurikulum KTSP 2006 dan itu berarti, penjurusan dimulai di tahun kedua (kelas sebelas)

Gue sangat mengerti beban belajar siswa kelas sepuluh: Biologi, Fisika, Kimia, lengkap dengan Sosiologi, Geografi dan Ekonomi, belum lagi pelajaran Bahasa; Sunda, Inggris dan Indonesia. Dengan tantangan belajar ekonomi yang sangat membutuhkan konsep yang kuat, hapalan bukanlah pilihan. Iya, Ekonomi memang banyak di teori dan materi-materi uraian (meski ada juga hitungan-hitungannya) tapi karena gue sendiri adalah tipe pembelajar yang sangat sulit untuk meghapal, gue nggak pernah menekankan pada siswa gue untuk menghapal. Kalau bahasa sundanya, hapal cangkem"

Hal yang paling penting dari belajar ekonomi adalah pemahaman konsep. kalau udah ngerti konsepnya, gampang. Maka dari itu, penggunaan peta konsep sangat berguna dalam pelajaran Ekonomi.

Hal yang pertama gue jelaskan di kelas Ekonomi (setelah menyampaikan mengenai "Apa Itu Ekonomi", tentunya) adalah mengenai kebutuhan. Needs and Wants. Pada kurikulum internasionalpun, materi ini merupakan materi awal yang disampaikan di kelas Ekonomi.

Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan, ternyata dibagi menjadi beberapa kelompok. Meski uraian dan poin-poinnya terpampang jelas di buku paketnya, gue menyarankan para siswa untuk menulis ulang penggolongan kebutuhan ini di buku catatannya. Peta konsep sederhana yang gue contohkan sih seperti ini:

Yang ini gue printscreen dari salah satu BSE. BSE cukup membantu, loh.

Yang ini bikin sendiri pake smartartnya Microsoft word.


Setelah browsing dan lihat-lihat contoh peta konsep, buatan gue ini ternyata masih terlalu sederhana. Yang kompleks dan cukup menariknya, yang seperti ininih:

image from wikipedia,

Yang paling penting dari peta konsep, buatlah se-colorful mungkin. Se-eye catching mungkin, supaya nggak bosen lihatnya, dan pemahaman mengenai konsep pun menjadi lebih mudah.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...